PERMASALAHAN PEMASARAN
photo doc: anthillonline.com
Produk-produk
UMKM sebagian besar dipasarkan dengan cara-cara sederhana sehingga jangkauannya
belum luas. Banyak pihak mendorong UMKM untuk menembus pasar global. Sebagian
pelaku UMKM sendiri juga punya mimpi untuk menjual produk mereka ke pasar
internasional. Sayangnya, keterbatasan pengetahuan mengenai cara pemasaran
online masih menjadi kendala utama. Apakah kalian juga mengalami kendala ini?
Pemasaran
online memang menjadi solusi untuk menjangkau pasar yang lebih luas lagi.
Melalui pemasaran online, kalian bisa langsung memasarkan produk kepada
pembeli di luar negeri. Kalian dapat memanfaatkan sosial media dan website
untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Jika kalian mengalami kesulitan untuk
memasarkan secara online, manfaatkanlah jasa online marketing. Kalian
bisa berdiskusi dengan penyedia jasa online marketing yang menguasai strategi
pemasaran online dan sudah berpengalaman dengan sosial media marketing.
Contoh Kasus 1
Kasus :
Nokia
Corporation (Nokia, Corp.) merupakan produsen peralatan komunikasi terbesar di
dunia dan juga merupakan perusahaan terbesar di Finlandia. Kantor pusat dari
perusahaan ini berada di kota Espoo, Finlandia. Perusahaan ini dikenal melalui
produk-produk telepon genggamnya. Nokia memproduksi telepon genggam untuk
seluruh segmen pasar baik pasar GSM, CDMA dan W-CDMA.
Sejarah dari
perusahaan ini dimulai pada tahun 1865, ketika seorang insinyur bernama
Fredrick Idestam mendirikian sebuah pabrik penggilingan bubur kayu di selatan
Finlandia dan memulai untuk memproduksi kertas. Pabrik ini diberi nama Nokia,
yang kemudian menjadi sukses seiring dengan meningkatnya konsumsi akan kertas
oleh masyarakat Finlandia. Kemudian Idestam membangun kerjasama perdagangan
internasional dan produknya di ekspor pertama kali ke Rusia, UK dan Prancis.
Solusi :
Solusi Perusahaan menyediakan bermacam-macam
terminal dan solusi konektivitas mobile tanpa batas pada arsitektur mobilitas
end-to-end, khusus untuk membantu bisnis dan institusi worldwide meningkatkan
performansi mereka melalui mobilitas yang ditingkatkan. Solusi end-to-end
menawarkan bermacam-macam perangkat mobile yang dioptimalkan untuk bisnis pada
front end, sampai portfolio gateway yang dioptimalkan untuk bisnis mobile pada
back end meliputi: email nirkabel dan internet, mobilitas aplikasi,
perlindungan pesan, jaringan privat virtual, firewall, dan perlindungan dari
gangguan.
Contoh Kasus 2
Kasus :
Jika melihat dari sudut
pandang bisnis, sebenarnya perusahaan KFC mengambil keputusan untuk menyingkat
merek dagangnya tidak hanya untuk menghindari konflik tetapi juga ada faktor
lain yang melandasi munculnya singkatan KFC. Para manajer pemasaran berani
mengambil resiko ini karena melihat animo masyarakat yang tinggi atas produk
ayam goreng ini dan sudah meramalkan pertumbuhan pangsar pasar yang cukup
signifikan di masa mendatang. Selain itu dari data statistik mayoritas customer
adalah para remaja yang mendapatkan nilai product dengan merasa “gaul” jika
beramai-ramai makan di KFC, untuk itu KFC berani menyingkat namanya menjadi KFC
sebagai bentuk umpan balik terhadap para customer tersebut sehingga mereka para
remaja menjadi lebih percaya diri untuk menyebut merek KFC sebagai salah satu
tempat favorit mereka. Sebutan KFC memang terdengar trendi dan modern, karena
jika dibaca dengan lafal bahasa Inggris atau spelling KFC menjadi singkatan
yang enak disebut. Hal ini otomatis membuat masyarakat menjadi sering mendengar
nama KFC karena banyak customer yang membicarakan di mana-mana. Hal ini menjadi
promosi yang bagus dan menciptakan brand yang sangat akrab di telinga
masyarakat karena penyebutan KFC yang sudah sangat familiar.
Bagi KFC, hal ini tentu saja adalah keuntungan besar yang mendatangkan
pendapatan tak terbatas, karena di Indonesia, hanya sedikit masyarakat yang
peduli akan kesehatan dan lebih mementingkan harga diri dan segala yang berbau
praktis dengan mengkonsumsi makan siap saji atau junk food di KFC. Tidak hanya
dari aspek tersebut, penciptaan brand KFC juga memudahkan nama Kentucky Fried
Chicken untuk disebut dan sangat gampang diingat. Sehingga setiap kali orang
lapar dan bingung untuk mencari makan, otak mereka cepat memproses brand
restoran yang mudah disebut dan sering didengar. Brand KFC tidak hanya membuat
orang menjadi lebih gampang mengigat tetapi sebenarnya pihak KFC sendiri dengan
menyingkat brand berniat ingin melindungi hak cipta atas singkatan KFC sebelum
ada perusahaan lain meluncurkan brand KFC yang bukan singkatan atas Kentucky
Fried Chicken tetapi bisa merupakan singkatan brand lain. Dengan melindungi hak
cipta merek, KFC bisa memperoleh hak istimewa untuk penggunaan nama KFC dalam
peluncuran iklan atau usaha promosi. Jika ada perusahaan lain yang berani
menggunakan brand KFC walaupun tidak berniat menyaingi dan produk yang
dihasilkan lain, pihak KFC berhak membawa perkara ini ke pengadilan untuk
menuntut penyalahgunaan brand KFC yang sudah menjadi hak paten KFC itu sendiri.
Solusi :
Jadi awal mula krisis yang dialami perusahaan KFC
adalah ketika Kentucky Fried Chicken (KFC) mendapat kecaman keras dari berbagai
kalangan karena penggunaan kata Fried berkonotasi negative dan menunjukkan
bahwa segala jenis makanan yang digoreng bukanlah makanan yang sehat untuk
dikonsumsi. pihak KFC menemukan solusi yaitu dengan menyingkat nama
Kentucky Fried Chicken menjadi KFC sebagai bentuk pengelakkan atas tuduhan
konotasi ‘fried’ yang dinilai tidak sehat oleh praktisi kesehatan di Amerika.
Pada tahun 1994 perusahaan mengubah sedikit informasi yang terkandung dalam
brand KFC, brand KFC jika tidak disingkat tidak lagi menunjuk pada Kentucky
Fried Chicken tetapi menjadi Kitchen Fresh Chicken walaupun di benak masyarakat
KFC tetap merupakan singkatan atas Kentucky Fried Chicken, usaha ini dilakukan
demi mengembalikan kepercayaan masyarakat bahwa ayam goreng yang diproduksi
merupakan ayam goreng yang dimasak secara higienis dan dibuat dari bahan-bahan
yang benar-benar fresh. Lalu strategi ini berhasil diterapkan dan menjadikan
KFC sebagai restoran junk food yang digemari semua kalangan terutama remaja,
lalu sebutan KFC yang terdengar trendi dan modern, Hal ini otomatis membuat
masyarakat menjadi sering mendengar nama KFC karena banyak customer yang
membicarakan di mana-mana. Hal ini menjadi promosi yang bagus dan menciptakan
brand yang sangat akrab di telinga masyarakat karena penyebutan KFC yang sudah
sangat familiar.
Dengan melakukan identifikasi terhadap target
konsumen, team marketing mampu menjalankan strategi pemasaran secara lebih
efisien, terhindar dari pemborosan wwaktu dan biaya yang tidak perlu.
Contoh Kasus 3
Kasus :
Salah satu keunggulan dari perusahaan dalam
aspek pemasaran adalah Pangsa pasar produk perusahaan yang tidak terbatas pada
usia, lokasi maupun harga. Perusahaan juga memiliki banyak varian produk yang
dapat memenuhi permintaan semua kalangan yang terus menerus ditingkatkan baik
dari segi kualitas maupun jenisnya.
PT. Mayora Indah Tbk
mencoba menyesuaikan saluran distribusinya dengan kebutuhan pelanggannya.
Saluran distribusi yang kreatif dan luar biasa ini menjadi sumber dari
keunggulan bersaingnya. Sehingga PT. Mayora Indah dapat memperoleh banyak
pangsa pasar dan dapat melayani berbagai kebutuhan dari beberapa segmen dengan
cepat dan terfragmentasi.
Solusi :
Solusinya
strategi bisnis dari PT. Mayora Indah dalam
memasuki pangsa pasar adalah salah satu keunggulan yang dimiliki perusahaan.
Perusahaan juga memiliki banyak sekali varian produk yang dapat selalu memenuhi
permintaan para komsumen. Perusahaan berhasil mengekspor produknya sampai ke
luar negeri, walaupun sebagian besar ekspor produk masih banyak di
Indonesia. Perusahaan juga menerapkan strategi 3P untuk memperluas dan
mengembangkan produknya.
PT. Mayora Indah Tbk mengekspor produknya
dengan menggunakan ekspor secara langsung dan ekspor tidak langsung. Penjualan
tersebut membuahkan hasil yang cukup baik bagi perusahaan. PT. Mayora Indah
juga sudah dapat mengekspor ke luar negeri. Performa
penjualan ekspor di akhir tahun tersebut juga lebih baik ketimbang penjualan
domestik.
Contoh Kasus 4
Kasus :
Bisnis
jastip yang berkonsep personal shopper tidak
mengharuskan pelaku usaha jastip untuk menyetok barang dalam jumlah besar dan
beragam seperti layaknya online shop. Pelaku
usaha jastip hanya akan membeli barang yang diminta oleh konsumen. Beberapa
jenis produk utama yang kerap menjadi sasaran konsumen pengguna layanan jastip
antara lain kosmetik, fashion wanita,
makanan kemasan, perabotan rumah tangga, pernak-pernik keramik, produk elektronik,
dan lain-lain. Negara-negara tujuan utama pelaku bisnis jastip dalam melakukan
usahanya beragam, mulai dari kawasan Asia, Amerika, hingga Eropa. Di Asia,
beberapa negara tujuan utama tersebut antara lain Jepang, Korea Selatan,
Singapura, dan Thailand. Dari sisi pengguna, menunjukan bahwa 70 persen
pengguna layanan jastip adalah wanita dan sisanya adalah pria.
Produk
jastip terbagi menjadi dua tipe; produk dalam negeri dan luar negeri. Polemik
bisnis jastip timbul manakala menyangkut produk-produk impor luar negeri. Hal
tersebut dapat memicu munculnya masalah terkait dengan bea cukai. Berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 203 Tahun 2017, masuknya barang impor yang
dibawa seseorang untuk milik pribadi yang total nilainya di bawah USD 500 akan bebas
bea masuk atau free on board (FOB) di
Indonesia. Realitanya, total barang-barang impor yang dibeli melalui layanan
jastip kerap memiliki harga di atas USD 500. Ketika nilai barang
bawaan pelaku usaha jasa titip berharga diatas USD 500, pelaku bisnis jasa titip mencari celah untuk terbebas dari bea masuk.
bawaan pelaku usaha jasa titip berharga diatas USD 500, pelaku bisnis jasa titip mencari celah untuk terbebas dari bea masuk.
Upaya
mencari celah bebas bea masuk ini yang dapat menimbulkan
kerugian bagi negara. Terlebih, apabila barang-barang yang dibawa oleh para
pelaku bisnis jastip merupakan barang yang sudah diimpor oleh Indonesia dan
dikenakan tarif tertentu. Pengenaan tarif dan penerimaan dari tarif impor yang
diberlakukan akan menjadi kurang efektif. Polemik usaha jastip
lainnya berkaitan dengan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Usaha
jastip dapat berdampak terhadap kelangsungan produk-produk UMKM tersebut. Produk UMKM yang tak jarang masih kurang mendapat perhatian dan terekspos
keberadaannya oleh masyarakat menjadi terancam. Pelaku usaha jastip yang lebih
banyak menyorot barang-barang impor ataupun produk yang hanya dijual di mal
dapat menurunkan minat masyarakat untuk membeli produk-produk hasil UMKM.
kerugian bagi negara. Terlebih, apabila barang-barang yang dibawa oleh para
pelaku bisnis jastip merupakan barang yang sudah diimpor oleh Indonesia dan
dikenakan tarif tertentu. Pengenaan tarif dan penerimaan dari tarif impor yang
diberlakukan akan menjadi kurang efektif. Polemik usaha jastip
lainnya berkaitan dengan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Usaha
jastip dapat berdampak terhadap kelangsungan produk-produk UMKM tersebut. Produk UMKM yang tak jarang masih kurang mendapat perhatian dan terekspos
keberadaannya oleh masyarakat menjadi terancam. Pelaku usaha jastip yang lebih
banyak menyorot barang-barang impor ataupun produk yang hanya dijual di mal
dapat menurunkan minat masyarakat untuk membeli produk-produk hasil UMKM.
Solusinya :
Solusi :
Bagi
pelaku UMKM, harus terus melakukan inovasi dan branding agar tidak kalah saing
dengan produk-produk impor. Produsen UMKM dapat melakukan kolaborasi antar
produsen domestik, agar branding produk UMKM menjadi lebih mudah, menambah
ranah pasar, serta membangun kekuatan pasar. Produsen UMKM dapat pula melakukan
kolaborasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kolaborasi yang dimaksud
ialah pengusaha UMKM dapat melakukan sistem business to business dengan BUMN
dalam memasarkan produknya.
Nama : Bella Asha Sandirel
Npm :
11215320
Kelas : 4EA29
Tidak ada komentar:
Posting Komentar