Jumat, 11 Oktober 2019

TUGAS SOFTSKILL MANAJEMENT PEMASARAN ERA REFORMASI INDUSTRI


PERMASALAHAN PEMASARAN

Online Marketing
photo doc: anthillonline.com

Produk-produk UMKM sebagian besar dipasarkan dengan cara-cara sederhana sehingga jangkauannya belum luas. Banyak pihak mendorong UMKM untuk menembus pasar global. Sebagian pelaku UMKM sendiri juga punya mimpi untuk menjual produk mereka ke pasar internasional. Sayangnya, keterbatasan pengetahuan mengenai cara pemasaran online masih menjadi kendala utama. Apakah kalian juga mengalami kendala ini?
Pemasaran online memang menjadi solusi untuk menjangkau pasar yang lebih luas lagi. Melalui pemasaran online, kalian bisa langsung memasarkan produk  kepada pembeli di luar negeri. Kalian dapat memanfaatkan sosial media dan website untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Jika kalian mengalami kesulitan untuk memasarkan secara online, manfaatkanlah jasa online marketing. Kalian bisa berdiskusi dengan penyedia jasa online marketing yang menguasai strategi pemasaran online dan sudah berpengalaman dengan sosial media marketing.

Contoh Kasus 1
Kasus :
Nokia Corporation (Nokia, Corp.) merupakan produsen peralatan komunikasi terbesar di dunia dan juga merupakan perusahaan terbesar di Finlandia. Kantor pusat dari perusahaan ini berada di kota Espoo, Finlandia. Perusahaan ini dikenal melalui produk-produk telepon genggamnya. Nokia memproduksi telepon genggam untuk seluruh segmen pasar baik pasar GSM, CDMA dan W-CDMA.

Sejarah dari perusahaan ini dimulai pada tahun 1865, ketika seorang insinyur bernama Fredrick Idestam mendirikian sebuah pabrik penggilingan bubur kayu di selatan Finlandia dan memulai untuk memproduksi kertas. Pabrik ini diberi nama Nokia, yang kemudian menjadi sukses seiring dengan meningkatnya konsumsi akan kertas oleh masyarakat Finlandia. Kemudian Idestam membangun kerjasama perdagangan internasional dan produknya di ekspor pertama kali ke Rusia, UK dan Prancis.

Solusi :
            Solusi Perusahaan menyediakan bermacam-macam terminal dan solusi konektivitas mobile tanpa batas pada arsitektur mobilitas end-to-end, khusus untuk membantu bisnis dan institusi worldwide meningkatkan performansi mereka melalui mobilitas yang ditingkatkan. Solusi end-to-end menawarkan bermacam-macam perangkat mobile yang dioptimalkan untuk bisnis pada front end, sampai portfolio gateway yang dioptimalkan untuk bisnis mobile pada back end meliputi: email nirkabel dan internet, mobilitas aplikasi, perlindungan pesan, jaringan privat virtual, firewall, dan perlindungan dari gangguan.

Contoh Kasus 2
Kasus :
Jika melihat dari sudut pandang bisnis, sebenarnya perusahaan KFC mengambil keputusan untuk menyingkat merek dagangnya tidak hanya untuk menghindari konflik tetapi juga ada faktor lain yang melandasi munculnya singkatan KFC. Para manajer pemasaran berani mengambil resiko ini karena melihat animo masyarakat yang tinggi atas produk ayam goreng ini dan sudah  meramalkan pertumbuhan pangsar pasar yang cukup signifikan di masa mendatang. Selain itu dari data statistik mayoritas customer adalah para remaja yang mendapatkan nilai product dengan merasa “gaul” jika beramai-ramai makan di KFC, untuk itu KFC berani menyingkat namanya menjadi KFC sebagai bentuk umpan balik terhadap para customer tersebut sehingga mereka para remaja menjadi lebih percaya diri untuk menyebut merek KFC sebagai salah satu tempat favorit mereka. Sebutan KFC memang terdengar trendi dan modern, karena jika dibaca dengan lafal bahasa Inggris atau spelling KFC menjadi singkatan yang enak disebut. Hal ini otomatis membuat masyarakat menjadi sering mendengar nama KFC karena banyak customer yang membicarakan di mana-mana. Hal ini menjadi promosi yang bagus dan menciptakan brand yang sangat akrab di telinga masyarakat karena penyebutan KFC yang sudah sangat familiar.

Bagi KFC, hal ini tentu saja adalah keuntungan besar yang mendatangkan pendapatan tak terbatas, karena di Indonesia, hanya sedikit masyarakat yang peduli akan kesehatan dan lebih mementingkan harga diri dan segala yang berbau praktis dengan mengkonsumsi makan siap saji atau junk food di KFC. Tidak hanya dari aspek tersebut, penciptaan brand KFC juga memudahkan nama Kentucky Fried Chicken untuk disebut dan sangat gampang diingat. Sehingga setiap kali orang lapar dan bingung untuk mencari makan, otak mereka cepat memproses brand restoran yang mudah disebut dan sering didengar. Brand KFC tidak hanya membuat orang menjadi lebih gampang mengigat tetapi sebenarnya pihak KFC sendiri dengan menyingkat brand berniat ingin melindungi hak cipta atas singkatan KFC sebelum ada perusahaan lain meluncurkan brand KFC yang bukan singkatan atas Kentucky Fried Chicken tetapi bisa merupakan singkatan brand lain. Dengan melindungi hak cipta merek, KFC bisa memperoleh hak istimewa untuk penggunaan nama KFC dalam peluncuran iklan atau usaha promosi. Jika ada perusahaan lain yang berani menggunakan brand KFC walaupun tidak berniat menyaingi dan produk yang dihasilkan lain, pihak KFC berhak membawa perkara ini ke pengadilan untuk menuntut penyalahgunaan brand KFC yang sudah menjadi hak paten KFC itu sendiri.


Solusi :
Jadi awal mula krisis yang dialami perusahaan KFC adalah ketika Kentucky Fried Chicken (KFC) mendapat kecaman keras dari berbagai kalangan karena penggunaan kata Fried berkonotasi negative dan menunjukkan bahwa segala jenis makanan yang digoreng bukanlah makanan yang sehat untuk dikonsumsi.  pihak KFC menemukan solusi yaitu dengan menyingkat nama Kentucky Fried Chicken menjadi KFC sebagai bentuk pengelakkan atas tuduhan konotasi ‘fried’ yang dinilai tidak sehat oleh praktisi kesehatan di Amerika. Pada tahun 1994 perusahaan mengubah sedikit informasi yang terkandung dalam brand KFC, brand KFC jika tidak disingkat tidak lagi menunjuk pada Kentucky Fried Chicken tetapi menjadi Kitchen Fresh Chicken walaupun di benak masyarakat KFC tetap merupakan singkatan atas Kentucky Fried Chicken, usaha ini dilakukan demi mengembalikan kepercayaan masyarakat bahwa ayam goreng yang diproduksi merupakan ayam goreng yang dimasak secara higienis dan dibuat dari bahan-bahan yang benar-benar fresh. Lalu strategi ini berhasil diterapkan dan menjadikan KFC sebagai restoran junk food yang digemari semua kalangan terutama remaja, lalu sebutan KFC yang terdengar trendi dan modern, Hal ini otomatis membuat masyarakat menjadi sering mendengar nama KFC karena banyak customer yang membicarakan di mana-mana. Hal ini menjadi promosi yang bagus dan menciptakan brand yang sangat akrab di telinga masyarakat karena penyebutan KFC yang sudah sangat familiar.
Dengan melakukan identifikasi terhadap target konsumen, team marketing mampu menjalankan strategi pemasaran secara lebih efisien, terhindar dari pemborosan wwaktu dan biaya yang tidak perlu.

Contoh Kasus 3
Kasus :
Salah satu keunggulan dari perusahaan dalam aspek pemasaran adalah Pangsa pasar produk perusahaan yang tidak terbatas pada usia, lokasi maupun harga. Perusahaan juga memiliki banyak varian produk yang dapat memenuhi permintaan semua kalangan yang terus menerus ditingkatkan baik dari segi kualitas maupun jenisnya.
PT. Mayora Indah Tbk mencoba menyesuaikan saluran distribusinya dengan kebutuhan pelanggannya. Saluran distribusi yang kreatif dan luar biasa ini menjadi sumber dari keunggulan bersaingnya. Sehingga PT. Mayora Indah dapat memperoleh banyak pangsa pasar dan dapat melayani berbagai kebutuhan dari beberapa segmen dengan cepat dan terfragmentasi.

Solusi :
Solusinya strategi bisnis dari PT. Mayora Indah dalam memasuki pangsa pasar adalah salah satu keunggulan yang dimiliki perusahaan. Perusahaan juga memiliki banyak sekali varian produk yang dapat selalu memenuhi permintaan para komsumen. Perusahaan berhasil mengekspor produknya sampai ke luar negeri, walaupun sebagian besar ekspor produk masih banyak di Indonesia. Perusahaan juga menerapkan strategi 3P untuk memperluas dan mengembangkan produknya.
PT. Mayora Indah Tbk mengekspor produknya dengan menggunakan ekspor secara langsung dan ekspor tidak langsung. Penjualan tersebut membuahkan hasil yang cukup baik bagi perusahaan. PT. Mayora Indah juga sudah dapat mengekspor ke luar negeriPerforma penjualan ekspor di akhir tahun tersebut juga lebih baik ketimbang penjualan domestik.


Contoh Kasus 4
Kasus :
Bisnis jastip yang berkonsep personal shopper tidak mengharuskan pelaku usaha jastip untuk menyetok barang dalam jumlah besar dan beragam seperti layaknya online shop. Pelaku usaha jastip hanya akan membeli barang yang diminta oleh konsumen. Beberapa jenis produk utama yang kerap menjadi sasaran konsumen pengguna layanan jastip antara lain kosmetik, fashion wanita, makanan kemasan, perabotan rumah tangga, pernak-pernik keramik, produk elektronik, dan lain-lain. Negara-negara tujuan utama pelaku bisnis jastip dalam melakukan usahanya beragam, mulai dari kawasan Asia, Amerika, hingga Eropa. Di Asia, beberapa negara tujuan utama tersebut antara lain Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan Thailand. Dari sisi pengguna, menunjukan bahwa 70 persen pengguna layanan jastip adalah wanita dan sisanya adalah pria.
Produk jastip terbagi menjadi dua tipe; produk dalam negeri dan luar negeri. Polemik bisnis jastip timbul manakala menyangkut produk-produk impor luar negeri. Hal tersebut dapat memicu munculnya masalah terkait dengan bea cukai. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 203 Tahun 2017, masuknya barang impor yang dibawa seseorang untuk milik pribadi yang total nilainya di bawah USD 500 akan bebas bea masuk atau free on board (FOB) di Indonesia. Realitanya, total barang-barang impor yang dibeli melalui layanan jastip kerap memiliki harga di atas USD 500. Ketika nilai barang
bawaan pelaku usaha jasa titip berharga diatas USD 500,  pelaku bisnis jasa titip mencari celah
untuk terbebas dari bea masuk.
Upaya mencari celah bebas bea masuk ini yang dapat menimbulkan
kerugian bagi negara. Terlebih, apabila barang-barang yang dibawa oleh para
pelaku bisnis jastip merupakan barang yang sudah diimpor oleh Indonesia dan
dikenakan tarif tertentu. Pengenaan tarif dan penerimaan dari tarif impor yang
diberlakukan akan menjadi kurang efektif.
Polemik usaha jastip
lainnya berkaitan dengan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Usaha
jastip dapat berdampak terhadap kelangsungan produk-produk UMKM tersebut. Produk
UMKM yang tak jarang masih kurang mendapat perhatian dan terekspos
keberadaannya oleh masyarakat menjadi terancam. Pelaku usaha jastip yang lebih
banyak menyorot barang-barang impor ataupun produk yang hanya dijual di mal
dapat menurunkan minat masyarakat untuk membeli produk-produk hasil UMKM.
Solusinya :
Solusi :
Bagi pelaku UMKM, harus terus melakukan inovasi dan branding agar tidak kalah saing dengan produk-produk impor. Produsen UMKM dapat melakukan kolaborasi antar produsen domestik, agar branding produk UMKM menjadi lebih mudah, menambah ranah pasar, serta membangun kekuatan pasar. Produsen UMKM dapat pula melakukan kolaborasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kolaborasi yang dimaksud ialah pengusaha UMKM dapat melakukan sistem business to business dengan BUMN dalam memasarkan produknya.

Nama              : Bella Asha Sandirel

            Npm                : 11215320
Kelas               : 4EA29




Tidak ada komentar:

Posting Komentar